Menulis Buku Semudah Chatting
Pertemuan
ke-21 , Jumat, 17 Juli 2020
Oleh : Yuliana Ruru Katindo
Kuliah online hari Jumat tanggal 17 Juli 2020, dipandu oleh moderator
yang merupakan penulis handal yang cinta dengan dunia literasi. Dra
Sri Sugiastuti, M.Pd, akan mendampingi Amir Faisal sebagai nara sumber kuliah
online.
Sebelum menyampaikan materi tentang menulis buku semudah
chatting, beliau yang merupakan trainer ini mengupload 4 youtube yang dapat
disimak oleh para peserta kuliah online, dengan harapan ada energi yang
tersalurkan antara trainer ini dengan para peserta. Karen, setelah melihat
video yang ditayangkan di youtube rata-rata mengatakan terinspirasi, dan
menjadi bangkit semangat untuk menulisnya.
Untuk video yang pertama, beliau yang tidak punya latar belakang
menulis dan bukan seorang pendidik mulai terpikir untuk menulis sejak menulis
di Gramedia. Bahkan buku pertama yang berjudul “Menyiapkan Anak Menjadi
Juara”, dalam waktu dua bulan sudah berhasil mencetak untuk kedua kalinya.
Jika ingin menulis, maka yang harus dilakukan adalah :
1. Menulis buku yang
dikuasai pasar
2. Sesuai dengan genre
penulis
Buku yang paling laris di Gramedia diantaranya :
1. Novel
2. Travelling
3. Komik
4. Motivasi
5. Marketing
Membongkar mindset
takut, grogi, dan tidak percaya diri untuk menulis
Berawal dari pelatihan bersama seorang doktor psikologis yang
curhat tentang hambatannya untuk menulis. Beliau menjelaskan karena doktor
tersebut merasa tertekan, sehingga otak justru tidak dapat berpikir. Free
writing atau kebebasan berpikir itu sangat diperlukan dan berpengaruh. Jadi
saat tidak terikat dan merasa bebas, maka itu adalah kunci dari keberhasilan
seorang penulis. Seperti saat menulis di Whatsapp biasanya panjang tanpa
batas, hal itu dikarenakan otak nya terbuka.
Para pujangga dan filosof juga menerapkan free writing. Menulis
dengan bebas dan keluar dari hati, sehingga bisa menulis. Kalau bisa menulis
whatsapp dengan panjang, ngobrol panjang dan lama, marah sama pasangan, itu
artinya saraf linguistik itu yang tugasnya berhubungan dengan kata-kata.
Sebenarnya mempunyai bakat linguistik, Cuma bedanya ada ucapan dengan oral atau
bicara, sehingga tinggal disalurkan.
Trik menulis semudah chatting, adalah :
1. Mulai
sekarang menulis apa yang sedang dirasakan dan tidak perlu ilmiah, meskipun itu
hal-hal negatif.
2. Menulis
positif atau kebaikan
3. Menulis
impian hidup, dengan cara menulis angka tahun meraih kesuksesan apa, kejadian
yang terjadi pada tahun sekian.
Segala sesuatu yang sudah jadi kebiasaan, biasanya akan membuat
ketagihan. Menulis itu mudah, tidak banyak bicara tapi banyak menulis. Ada satu
kunci bahwa dalam menulis itu tidak ada yang salah atau jelek. Menulis itu
hanya ingin melepas apa yang ada dalam pikiran.
Menulis yang menggigit dan enak dibaca, diantaranya adalah :
1. Menghipnotis
atau mensugesti pembaca harus berawal dari mampu tidaknya menghipnotis diri
sendiri dahulu.
2. Membiasakan
free writer, kebebasan dalam menulis.
3. Bagaimanapun
harus yakin dengan hasil karya sendiri.
4. Menulis
itu merupakan terapi, terapi untuk menghilangkan rasa minder dan tidak percaya
diri.
5. Menulis
itu merupakan karya yang holistik, dimana pikiran, perasaan, dan hati itu
keseluruhan berbicara. Jika tulisan mengandung ilusi, maka pikiran dan perasaan
kekuatannya 33 ribu kali.
6. Jika
ingin menulis, maka harus banyak membaca buku untuk memperkaya kosa kata dan
memperkaya khasanah. Menulis juga ibarat sungai yang mengalir, dan untuk
pembaca merasa nyaman untuk membaca.
Ada 5 prinsip menulis biar enak dibaca, yaitu :
1. Tulisan
yang berupa ungkapan perasaan
2. Holistik,
pikiran, perasaan, dan hati menjadi satu terintegrasi menjadi sebuah karya.
3. Memperkaya
khasanah kosa kata dengan banyak membaca buku yang sesuai dengan tema.
4. Menulis
itu tidak ada aturan
5. Disesuaikan
dengan kondisi atau isu yang sedang berkembang
Cara mensugesti pembaca artikel, makalah, atau buku
Stimulus adalah tulisan yang masuk ke pikiran orang. Apa yang
masuk ke pikiran orang belum tentu sama pemikirannya dengan penulis. Seperti
misalnya ada seorang ibu yang menyuruh anak belajar. dalam persepsi anak
perintah belajar tidak menarik, sehingga seorang ibu perlu memiliki sebuah
strategi tertentu untuk supaya tidak ada penolakan.
Ada dua penyebab ketika pembaca tulisan memiliki persepsi yang
berbeda, yaitu :
1. Persepsi
tulisan itu tidak sesuai dengan yang penulis masukkan, tetapi sesuai dengan
mental pembaca sendiri di masa lalu, padahal penulis mempunyai persepsi yang
berbeda lagi.
2. Adanya
filter, setiap manusia itu mempunyai filter dalam memandang orang lain.
Ada beberapa isu-isu yang tidak banyak mendapatkan filter dari
orang-orang, jika :
1. Sesuai
dengan isu aktual apa yang sedang ramai.
2. Mengaitkan
tulisan dengan pengalaman pribadi yang unik dan berbeda dengan orang lain
3. Memperkenalkan
temuan baru atau ilmu baru atau sebenarnya itu bukan ilmu baru bagi penulis
sebagai seorang intelektual yang sering baca buku, tetapi menjadi hal baru bagi
orang awam.
4. Cara
penyampaian dengan sudut pandang yang baru.
Kesimpulan :
1.
Mulailah menulis,stop copas karena itu akan membunuh kreatifitas kita dalam
menulis.
2. Jadikanlah menulis itu kebutuhan. Kalau kita makan 3 kali sehari, maka begitupun harus
minimal menulis 3 kali sehari
3.
Tulis detik ini apa yang ada di kepala.
4.
Apload sesegera mungkin jika anda sudah yakin.
5. Simpan dan baca sendiri tulisan itu untuk minimal menghibur kalau tidak
yakin untuk di ekspos
6.
Teruslah menulis dan jangan pernah berhenti hingga anda menjadi penulis
yang andal.
Demikian resume kuliah online
dengan moderator Dra.Sri Sugiastuti, M. Pd. Selalu menarik materi yang
disampaikan dan selalu menjadi motivasi para peserta untuk lebih semangat lagi
dalam menulis.
Salam Literasi
Salam Menulis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar