Selasa, 11 Agustus 2020

PEMBELAJARAN DARING YANG KREATIF,EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

 Rabu, 12 Agustus 2020

MEMBANGUN INDONESIA MELALUI DUNIA PENDIDIKAN DENGAN PEMBELAJARAN DARING YANG KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

Merdeka!,.....Merdeka!,.....Dirgahayulah Indonesiaku!,...Dirgahayulah Negeriku!...Indonesia Maju!...

Tujuh puluh lima  tahun sudah Indonesia negaraku  merdeka.Banyak perkembangan dan kemajuan yang terjadi dalam mengisi kemerdekaan tersebut. Tentu, dibalik semua itu terjadi dan ada, oleh karena berkat adanya kemajuan pendidikan.Walaupun saat ini, dengan adanya Pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia,bahkan dunia, tetapi itu tidak membuat kita untuk pantang menyerah khususnya dalam bidang pendidikan. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pun menyatakan bahwa wabah virus berdampak terhadap pendidikan.Di seluruh dunia, hampir 300 juta peserta didik tidak peduli sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan.

Di Indonesia sendiri merasakan dampaknya. Kementrian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menegaskan bagi kalangan pendidik yang saat ini masih memberikan pelajaran secara daring harus memperhatikan pedoman belajar dari rumah (BDR), yang berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 Tentang " Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah (BDR) dalam masa pandemi ini.Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 4 Tahun 2020 Tentang " Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa darurat Penyebaran Covid 19,yang bertujuan memastikan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan selama pandemi ini, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid 19,mencegah penyebaran dan penularan di satuan pendidikan serta memastikan pemenuhan psikososial bagi pendidik, siswa, dan orang tua/wali.Melalui kebijakan tersebut, maka diperkenankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam jaringan (daring),dengan menggunakan gawai atau laptop dengan menggunakan aplikasi pembelajaran daring atau beberapa portal.

Sekalipun merupakan sebuah tantangan bagi pendidik, seluruh guru di tanah air, tetapi itu boleh dikategorikan juga sebuah tuntutan. Betapa tidak, karena bila tidak segera dilakukan maka kita akan ketinggalan.Jadi, mau tidak mau harus diupayakan oleh tendik dan para orang tua/wali.Bagaimana caranya? 

 Pembelajaran  Daring merupakan solusi yang perlu di desain dan dilaksanakan oleh guru dengan memaksimalkan media daring.Guru dapat melaksanakan pembelajaran menggunakan metode E-Learning, yaitu memanfaatkan Teknologi Informasi (IT) dan komunikasi.Sistem pembelajaran melalui perangkat komputer (PC) atau laptop yang terhubung dengan internet.Guru pun bisa melakukan pembelajaran bersama melalui WhatSapp (WA), Messanger, Telegram,, aplikasi ZOOM, Geogle Class Room,atau media sosial lainnya. Dalam proses pembelajaran sekalipun dilaksanakan dari /di rumah,tetapi siswa yang belajar harus menggunakan baju sekolah layaknya belajar di sekolah. Inilah seni dan uniknya.Lucunya, kalau  kita saatnya pembelajaran di mulai atau disapa lewat Grup WA banyak yang meresponnya. Bahkan sudah ada yang mengatakan keadaannya," Saya belum sarapan,ada yang memang sudah siaga, Hadir Bu...salam Sehat.dsb. Ini Menambah keakraban kita dengan anak-anak didik kita.

Saat inilah guru dituntut untuk mampu menggunakan IT yang selanjutnya diimplementasikan dalam proses belajar. Inilah tantangan yang harus dialami oleh guru. namun bila disertai dengan kemauan yang kuat, dan motivasi untuk mau berinovasi maka, pelan tapi pasti guru akan terbiasa menggunakan IT dalam proses pembelajaran. Terus terang saya sebagai guru belum lancar tentang penggunakan IT. Tetapi berkat adanya Grup Menulis bersama PGRI di bawah bimbingan guru-guru yang hebat se Indonesia, saya bisa walaupun baru sedikit-sedikit. Terima kasih kepada OMJay, Ibu Yang cantik Ibu Sri dan Pak Brian dan Guru yang hebat yang sudah berkolabarasi dalam pembelajaran di Rumah selama ini .Berkat beliau -beliau saya bisa menulis di.  blog ini Bahkan, suatu saat bila tidak menggunakan lagi, maka akan menjadi merasa ada yang kurang.  Pembelajarannya akan menjadi  efektif dengan IT. Selain itu, guru dapat memberikan tugas terukur namun tetap memastikan bahwa setiap hari siswa dengan penuh semangat untuk mengikuti proses pembeajaran.Masih banyak inovasi lain yang ditempuh guru untuk memastikan pembelajaran tetap berjalan dengan baik dan peserta didik atau siswa mendapatkan ilmu sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Adapun suka duka atau seninya belajar daring pasti ada. Banyak keuntungan dan tentu ada juga kekurangan dari proses Pembelajaran Dari Rumah (BDR). Adapun kelebihannya antara lain:

  1. Pembiasaan setiap hari. Kegiatan yang selama ini agak jarang dilakukan secara bersama-sama      seperti kebiasaan makan bersama, beribadah bersama, dan lain-lain.
  2. Belajar Kecakapan Hidup. Guru memberi tugas di rumah berupa pembelajaran kecakapan hidup misalnya, memasak. Jadi  semua alat dan bahan sudah tersedia di rumah tidak perlu keluar untuk atau membawa alat dan bahan tersebut seandainya dilakukan di sekolah.
  3. Sentuhan Agama dan Seni. Mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan seni kepada anak didik bisa dilakukan oleh guru ,bisa juga oleh orang tuanya. Kegiatan tersebut didokumentasika atau di foto untuk diteruskan kepada gurunya.Sehingga dari proses tersebut tetap melibatkan guru dan berkolaborasi dengan orang tua yang mungkin selama ini tidak pernah memperhatikan hal tersebut. Dalam arti orang tua membiarkan anaknya belajar sendiri selama ini.
  4. Menyadarkan orang tua siswa betapa pentingnya keterlibatan mereka dalam mengajar,mendidik membimbing anak-anak. Selama ini yang terjadi paham mereka itu, mengajar  hanya tugas guru di sekolah. Sehingga terkadang terjadi ada kalau ada apa-apa hanya guru yang di salahkan. Dengan adanya pembelajaran daring ini mereka boleh menyadari bahwa keterlibatan mereka itu sangat penting, Bahkan mereka mengangap daring ini membuat mereka darting (darah Tinggi). Itulah seninya. he...he...

Sejauh ini, penerapan pembelajaran yang daring   masih terkendala  banyak hal, baik dari kompetensi guru, orang tua serta infra struktur. Masih banyak orang tua yang belum mempunyai gawai ,sehingga mereka kesulitan, terutama yang di pelosok-pelosok. Adapun kalau ada yang mempunyai gawai,pun terkendala di akses jaringan internet. Pun juga ada yang terkendala di pembelian kuota atau data. Namun demikian, masih banyak cara yang ditempuh guru agar peserta didik tetap mendapatan haknya.

Membangun pendidikan di masa Covid 19  adalah suatu era baru atau new normal pendidikan. yang harus kita taklukan bersama.Peran orang tua sangat diharapkan.  Sehingga inovasi pembelajaran tetap fleksibel dengan kemampuan peserta didik.dan letak geografis tempat tinggal peserta didik. Dengan berbagai inovasi pembelajaran ini guru tetap semangat menerapkan pembelajaran yang berani. Yang penting jalani dengan kesenangan dan berikan yang terbaik bagi peserta didik.Mungkin tidak sempurna tetapi yang penting ada upaya dan usaha untuk tetap mencerdaskan anak bangsa. Maka tidak salahlah kalau guru di gelari " Pahlawan Pencetak Insan Cendekia ' 

Hidup Guru...Hidup PGRI..Bersama PGRI kita Maju. 

Merdeka!...Merdeka! ... Merdeka Belajar!...Ayo Tetap Semangat Belajar Walau di Tengah Pandemi covid 19....

Jangan Menyerah Pantang Mundur.......

Majukan Pendidikan.......Majukan Indonesia .....Cerdaskan Anak Bangsa





Penulis   :

Yuliana Ruru Katindo,S.Pd.

SMP Negeri 2 Sopai / Toraja Utara/Sul Sel.

        


Minggu, 09 Agustus 2020

PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI

 CERITA PEMBELAJARAN MASA PANDEMI

August, 10, 2020


Pembelajaran daring dan luring sudah hampir berlangsung  kira -kira satu bulan lebih dalam tahun ajaran baru 2020/2021 di SMP Negeri 2 Sopai Toraja Utara,Sul-Sel berjalan dengan lancar.Semua guru dan siswa menjalani dan masing-masing menyesuaikan sesuai dengan akses yang bisa diikuti. Artinya bagi siswa yang dijangkau jaringan, dan mempunyai gadget boleh belajar daring,tetapi yang belum bisa dijangkau jaringan dan tidak mempunyai gadget boleh satu kali datang di sekolah dalam satu minggu untuk mengambil tugas-tugas untuk dikerjakan secara luring. 

Hari ini, tepatnya 10 Agustus 2020 sesuai kebijakan daerah Toraja Utara, lewat Dinas Pendidikan sudah menerapkan dengan pelan-pelan  proses tatap muka,bagi siswa SMA,SMK  dan SMP. Anak-anak di bagi 2 kelompok perkelas masing-masing datang tiga hari di sekolah. Jadi kalau jumlahnya 32 siswa maka yang datang di sesi pertama (Senin,Selasa,Rabu) sebayak 16 siswa.Yang selebihnya datang di tiga hari berikutnya.

Hari ini, siswa yang hadir merasa senang, betapa tidak karena selama ini mereka juga sudah bosan belajar di rumah. Sebenarnya ada kerinduan mereka untuk tetap belajar seperti biasa di sekolah.  

Jadi , hari ini mereka bak ayam yang selama ini dikurung dalam kurungan, sehingga pas dilepaskan maka hatinya senang. Mana lagi mereka sempat bertemu langsung dengan teman-temannya dan gurunya.


Mereka saling melepas rindu dengan teman dan gurunya sampai sampai mereka tidak sadar bahwa

komunikasi dan gerak kita masih   dibatasi. He...He.. Anak-anakku sadar ndak....kita boleh saling tegur tetapi jangan sampai berpelukan dan salaman ya????....Ingat Protokol kesehatan. Mereka baru sadar ...

eh..ternyata masih ada batasan di antara kita. Sosialisasi protokol kesehatan secara umum dan khususnya di area sekolah. Di area sekolah anak-anak harus memakai masker, mencuci tangan dengan pakai sabun, pada air yang mengalir serta ada test suhu tubuh dengan menggunakan thermogun, serta perlengkapan lain yang di sediakan sekolah.

Proses tatap muka per mata pelajaran maksimal 30 menit. Hari ini pula siswa diberikan surat pernyataan untuk disampaikan kepada orang tua/wali tentang persetujuan apakah setuju belajar di sekolah atau mereka lebih cenderung untuk tetap belajar di rumah.

Hasil evaluasi akan di adakan bulan september 2020. Pada saat evaluasi sekolah akan mengundang keterwakilan orang tua untuk memberikan evalusitif  ketika belajar di rumah dan setelah diadakan uji coba tatap muka. Hasilnya akan dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Toraja Utara Sulawesi Selatan untuk mendapatkan tindak lanjut berupa izin pembelajaran di sekolah bila kebijakan itu dianggap layak dan tepat.

Sebenarnya, para orang tua lebih banyak yang mendukung kebijakan pemerintah untuk belajar di sekolah,oleh karena mereka kewalahan dalam pembelian kuota atau data.Mereka rasanya lebih nyaman sebagai orang tua bila anaknya berada di sekolah belajar walau masa pandemi ini.Dalam era new normal ini yang penting sekolah menerapkan protokol kesehatan yang baik.

Akhirnya, sebelum mereka pulang ke rumah tetap diingatkan agar orang tua mereka memberi contoh untuk selalu memakai masker, Dan berkolaborasi dan kolektif dengan pihak sekolah untuk sama sama tetap menghimbau dan mendampingi anak-anak belajar baik di rumah pun di sekolah.

Harapan kita bersama mudah-mudahan periset segera menemukan antivirus ini. Dengan antivirus Corona (Covid 19) ini  akan  ada upaya imunisasi massal, yang akan menolong agar ada kekebalan tubuh terhadap penyakit ini...

Sopai, 10  Agustus 2020


Salam Sehat, Jaga Imun   

 Salam Literasi


Yuliana Katindo

 

  TUNGGU APA LAGI ????    MUMPUNG GRATIS !!!!! AYO… …..IKUT   UKBI ….        UKBI adalah Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Banyak ora...

ion