Rabu, 12 Agustus 2020
MEMBANGUN INDONESIA MELALUI DUNIA PENDIDIKAN DENGAN PEMBELAJARAN DARING YANG KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN
Merdeka!,.....Merdeka!,.....Dirgahayulah Indonesiaku!,...Dirgahayulah Negeriku!...Indonesia Maju!...
Tujuh puluh lima tahun sudah Indonesia negaraku merdeka.Banyak perkembangan dan kemajuan yang terjadi dalam mengisi kemerdekaan tersebut. Tentu, dibalik semua itu terjadi dan ada, oleh karena berkat adanya kemajuan pendidikan.Walaupun saat ini, dengan adanya Pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia,bahkan dunia, tetapi itu tidak membuat kita untuk pantang menyerah khususnya dalam bidang pendidikan. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pun menyatakan bahwa wabah virus berdampak terhadap pendidikan.Di seluruh dunia, hampir 300 juta peserta didik tidak peduli sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan.
Di Indonesia sendiri merasakan dampaknya. Kementrian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menegaskan bagi kalangan pendidik yang saat ini masih memberikan pelajaran secara daring harus memperhatikan pedoman belajar dari rumah (BDR), yang berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 Tentang " Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah (BDR) dalam masa pandemi ini.Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 4 Tahun 2020 Tentang " Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa darurat Penyebaran Covid 19,yang bertujuan memastikan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan selama pandemi ini, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid 19,mencegah penyebaran dan penularan di satuan pendidikan serta memastikan pemenuhan psikososial bagi pendidik, siswa, dan orang tua/wali.Melalui kebijakan tersebut, maka diperkenankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam jaringan (daring),dengan menggunakan gawai atau laptop dengan menggunakan aplikasi pembelajaran daring atau beberapa portal.
Sekalipun merupakan sebuah tantangan bagi pendidik, seluruh guru di tanah air, tetapi itu boleh dikategorikan juga sebuah tuntutan. Betapa tidak, karena bila tidak segera dilakukan maka kita akan ketinggalan.Jadi, mau tidak mau harus diupayakan oleh tendik dan para orang tua/wali.Bagaimana caranya?
Pembelajaran Daring merupakan solusi yang perlu di desain dan dilaksanakan oleh guru dengan memaksimalkan media daring.Guru dapat melaksanakan pembelajaran menggunakan metode E-Learning, yaitu memanfaatkan Teknologi Informasi (IT) dan komunikasi.Sistem pembelajaran melalui perangkat komputer (PC) atau laptop yang terhubung dengan internet.Guru pun bisa melakukan pembelajaran bersama melalui WhatSapp (WA), Messanger, Telegram,, aplikasi ZOOM, Geogle Class Room,atau media sosial lainnya. Dalam proses pembelajaran sekalipun dilaksanakan dari /di rumah,tetapi siswa yang belajar harus menggunakan baju sekolah layaknya belajar di sekolah. Inilah seni dan uniknya.Lucunya, kalau kita saatnya pembelajaran di mulai atau disapa lewat Grup WA banyak yang meresponnya. Bahkan sudah ada yang mengatakan keadaannya," Saya belum sarapan,ada yang memang sudah siaga, Hadir Bu...salam Sehat.dsb. Ini Menambah keakraban kita dengan anak-anak didik kita.
Saat inilah guru dituntut untuk mampu menggunakan IT yang selanjutnya diimplementasikan dalam proses belajar. Inilah tantangan yang harus dialami oleh guru. namun bila disertai dengan kemauan yang kuat, dan motivasi untuk mau berinovasi maka, pelan tapi pasti guru akan terbiasa menggunakan IT dalam proses pembelajaran. Terus terang saya sebagai guru belum lancar tentang penggunakan IT. Tetapi berkat adanya Grup Menulis bersama PGRI di bawah bimbingan guru-guru yang hebat se Indonesia, saya bisa walaupun baru sedikit-sedikit. Terima kasih kepada OMJay, Ibu Yang cantik Ibu Sri dan Pak Brian dan Guru yang hebat yang sudah berkolabarasi dalam pembelajaran di Rumah selama ini .Berkat beliau -beliau saya bisa menulis di. blog ini Bahkan, suatu saat bila tidak menggunakan lagi, maka akan menjadi merasa ada yang kurang. Pembelajarannya akan menjadi efektif dengan IT. Selain itu, guru dapat memberikan tugas terukur namun tetap memastikan bahwa setiap hari siswa dengan penuh semangat untuk mengikuti proses pembeajaran.Masih banyak inovasi lain yang ditempuh guru untuk memastikan pembelajaran tetap berjalan dengan baik dan peserta didik atau siswa mendapatkan ilmu sesuai dengan tuntutan kurikulum.
Adapun suka duka atau seninya belajar daring pasti ada. Banyak keuntungan dan tentu ada juga kekurangan dari proses Pembelajaran Dari Rumah (BDR). Adapun kelebihannya antara lain:
- Pembiasaan setiap hari. Kegiatan yang selama ini agak jarang dilakukan secara bersama-sama seperti kebiasaan makan bersama, beribadah bersama, dan lain-lain.
- Belajar Kecakapan Hidup. Guru memberi tugas di rumah berupa pembelajaran kecakapan hidup misalnya, memasak. Jadi semua alat dan bahan sudah tersedia di rumah tidak perlu keluar untuk atau membawa alat dan bahan tersebut seandainya dilakukan di sekolah.
- Sentuhan Agama dan Seni. Mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan seni kepada anak didik bisa dilakukan oleh guru ,bisa juga oleh orang tuanya. Kegiatan tersebut didokumentasika atau di foto untuk diteruskan kepada gurunya.Sehingga dari proses tersebut tetap melibatkan guru dan berkolaborasi dengan orang tua yang mungkin selama ini tidak pernah memperhatikan hal tersebut. Dalam arti orang tua membiarkan anaknya belajar sendiri selama ini.
- Menyadarkan orang tua siswa betapa pentingnya keterlibatan mereka dalam mengajar,mendidik membimbing anak-anak. Selama ini yang terjadi paham mereka itu, mengajar hanya tugas guru di sekolah. Sehingga terkadang terjadi ada kalau ada apa-apa hanya guru yang di salahkan. Dengan adanya pembelajaran daring ini mereka boleh menyadari bahwa keterlibatan mereka itu sangat penting, Bahkan mereka mengangap daring ini membuat mereka darting (darah Tinggi). Itulah seninya. he...he...
Sejauh ini, penerapan pembelajaran yang daring masih terkendala banyak hal, baik dari kompetensi guru, orang tua serta infra struktur. Masih banyak orang tua yang belum mempunyai gawai ,sehingga mereka kesulitan, terutama yang di pelosok-pelosok. Adapun kalau ada yang mempunyai gawai,pun terkendala di akses jaringan internet. Pun juga ada yang terkendala di pembelian kuota atau data. Namun demikian, masih banyak cara yang ditempuh guru agar peserta didik tetap mendapatan haknya.
Membangun pendidikan di masa Covid 19 adalah suatu era baru atau new normal pendidikan. yang harus kita taklukan bersama.Peran orang tua sangat diharapkan. Sehingga inovasi pembelajaran tetap fleksibel dengan kemampuan peserta didik.dan letak geografis tempat tinggal peserta didik. Dengan berbagai inovasi pembelajaran ini guru tetap semangat menerapkan pembelajaran yang berani. Yang penting jalani dengan kesenangan dan berikan yang terbaik bagi peserta didik.Mungkin tidak sempurna tetapi yang penting ada upaya dan usaha untuk tetap mencerdaskan anak bangsa. Maka tidak salahlah kalau guru di gelari " Pahlawan Pencetak Insan Cendekia '
Hidup Guru...Hidup PGRI..Bersama PGRI kita Maju.
Merdeka!...Merdeka! ... Merdeka Belajar!...Ayo Tetap Semangat Belajar Walau di Tengah Pandemi covid 19....
Jangan Menyerah Pantang Mundur.......
Majukan Pendidikan.......Majukan Indonesia .....Cerdaskan Anak Bangsa
Penulis :
Yuliana Ruru Katindo,S.Pd.
SMP Negeri 2 Sopai / Toraja Utara/Sul Sel.