Kamis, 15 Oktober 2020

PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN DI ERA MILENIAL


 KAMIS, 15 OKTOBER 2020

                                        



                                                          YULIANA KATINDO,S.Pd.

                                                        Guru SMP NEGERI 2 SOPAI




Sadar atau tidak sadar , peran teknologi  sudah sangat membantu masyarakat dalam melakukan pencegahan penyakit Covid 19 ( virus Corona).Peran teknologi juga terlihat dalam setiap kegiatan kita sehari-hari. Dengan penerapan pembatasan interaksi, masyarakat lebih bergantung pada gadget mereka.Aktivitas sehari-hari,hiburan, hubungan sosial, hingga kebutuhan logistik bisa mudah diakses melalui gadget masing-masing. Sebagai manusia pengguna teknologi harus mampu memanfaatkan teknologi yang ada saat ini, maupun perkembangan teknologi tersebut selanjutnya.Akses tersebut perlu juga dikembangkan di bidang pendidikan. Menjawab tantangan tersebut di masa kini, maka di bidang pendidikan diperlukan keterampilan belajar dan mengajar,  sehingga  proses belajar mengajar menjadi efektif, produktif dan interaktif.Hal ini dilakukan agar generasi penerus tidak tertinggal dalam teknologi pendidikan. Di masa covid 19 ini, banyak perubahan bagi kehidupan umat manusia di berbagai aspek yang mana muncul aturan baru yang mengharuskan masyarakat untuk menjaga jarak,dipaksa untuk tinggal di rumah (Stay at home) yang artinya walaupun di rumah saja,tetapi  tetap boleh melakukan seluruh aktivitas dari rumah seperti bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah dari rumah. Pada  Saat ini pelajar, dan  mahasiswa di tengah menghadapi situasi  pandemi virus corona, semua pihak telah di minta untuk belajar dari rumah.Sekolah maupun perguruan tinggi menerapkan pembelajaran jarak jauh atau secara online.Tugas-tugas diberikan secara online dengan menggunakan beragam aplikasi yang tersedia. Namun aktivitas dari rumah tak sepenuhnya mudah.Belajar ini penuh tantangan seperti tergoda untuk rebahan,menonton TV,dan lainnya. Namun belajarnya  itu santai dan rileks.

Dalam proses pembelajaran ini guru dituntut belajar untuk mengajar, belajar  dari berbagai plat form untuk menciptakan sistem Manajemen Kelas ( Learning Managent System) yang bagus.Macam-macam Teknologi yang boleh digunakan dalam Pembelajaran Jarak Jauh  ini ialah

1.      


Geogle ClassRoom yaitu membuat kelas, memberikan tugas mengirimkan masukan terhadap tugas yang akan di kerjakan dan melihat langsung di suatu tempat saja.


Ruang Belajar adalah sebuah fitur yang ada dalam ruangguru yang membuat belajar kita lebih mudah dan efektif

3.       

Aplikasi Zoom yaitu memiliki fitur konfrensi vidio dengan jarak jauh yang mana kita bisa melakukan komunikasi dan diskusi langsung dengan anak didik

4. Kahoot

 KKahoot adalah media belajar yang sangat menyenangkan. Dengan kahoot guru bisa mengetes pemahaman siswa melalui Quiz, memberikan tugas kepada siswa dengan membuat kuis.

Proses pembelajaran dilakukan dengan metode daring. Daring artinya dalam jaringan yang memanfaatkan sebuah aplikasi atau web yang di sebut E-Learning. E-Learning artinya suatu proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan mengembangkan prinsip-prinsip di dalam suatu proses  pembelajaran dengan teknolgi ( Chandrawati, 2010). E-Learning adalah sistem pembelajaran yang digunakan sebagai sarana proses belajar mengajar yang dilaksanakan tanpa harus bertatap muka secara langsung antar guru dan siswa(i) (Ardiansyah).Jadi, dari beberapa defenisi di atas disimpulkan bahwa E-Learning adalah suatu proses pembelajaran jarak jauh yang berbasis elektronik dengan media jaringan komputer.

Yang lebih menarik lagi dalam pembelajaran jarak jauh ini, karena proses pembelajaran pun dilakukan layaknya  seperti bertemu langsung dengan siswa. Mulai dari pendahuluan dengan menanyakan kondisi kesehatan siswa, lalu berdiskusi seputar materi yang akan diajarkan melalui grup WA atau messanger atau Zoom Meeting. Siswa diajak berkomunikasi agar terjadi kedekatan dan rasa nyaman dan rileks atau santai.Kemudian memberi instruksi untuk membaca materi, agar siswa dapat mendapatkan penjelasan tentang pelajaran.Secara tidak langsung siswa diajak melakukan literasi.Selanjutnya ada kegiatan inti.Siswa diberi semangat untuk mulai berlatih,misalnya tugas pertama menyimak vidio.Kemudian menugaskan siswa untuk menuliskan apa yang telah disimak atau menceritakan dengan kalimat sendiri apa yang telah dilihat di vidio tadi. Nah, setelah proses pembelajaran maka siswa mencoba menyimpulkan pelajaran yang sudah diterima dengan menggunakan kata-kata sendiri, lalu guru memberi penguatan.

     Peserta didik sendiri karena mereka adalah generasi milenial, maka mereka sudah tidak terlalu     gagap dalam kondisi  pembelajaran yang tadinya masih konvensional (Luring) menjadi daring. Hanya butuh penyesuaian. Bahkan sebagian besar peserta didik merasa senang, karena belajarnya santai, tidak terkesan terburu-buru untuk berangkat ke sekolah.Pembelajaran daring sendiri ini adalah pembelajaran yang sesuai pembelajaran yang sesuai kondisi masyarakat dunia saat ini dalam revolusi Industri 4.0. Peran positif yang dihadirkan dengan adanya teknologi diharapkan dapat membuat sebuah lingkungan belajar yang kondusif. Khusus untuk generasi milenial yang sangat tergantung dan menyukai keberadaan komputer dan internet dalam segala aktivitas mereka, perubahan pola sistem jaringan pengajar yang memanfaatkan teknologi tersebut sangatlah di harapkan.

    Dengan demikian, boleh disimpulkan bahwa walaupun masa pandemi ini, tetapi itu tidak mengurangi semangat kita   terus bekerja, terus belajar dan tetap beraktivitas seperti biasa dengan tetap memperhatikan dan menjaga protokol kesehatan. Teruslah berkarya ....Tetap Semangat.... dan Pantang menyerah. Salam sehat.

 

                            Profil Penulis



     Yuliana Ruru Katindo,S.Pd. lahir di Sangalla,Toraja Utara, Sul-Sel, 05 April 1974. Alumni IKIP Ujung Pandang pada tahun 1997. Jurusan Bahasa Dan Sastra Indonesia. Mengajar di SMP Negeri 2 Sopai (Toraja Utara) Sul- Sel. Pernah Menulis buku yang Ber- ISBN “ Berguru Ilmu Menulis di Dunia Maya” Catatan Guru Toraja Belajar Bersama OmJay dan PGRI, dan juga beberapa Buku Antologi bersama Guru –Guru Hebat dalam Grup Menulis 12. Seperti, Semangat Menulis Bersama Ibu Kanjeng, Rona Korona Duka dan Ria, Pena Digital Guru Milenial”. Domisili di Toraja Utara, Email: yulianarkatindo@gmail.com.Blogspot yulianakatindoblogspot.com, WA 085299600495, FB Yuliana Katindo.

 

Selasa, 11 Agustus 2020

PEMBELAJARAN DARING YANG KREATIF,EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

 Rabu, 12 Agustus 2020

MEMBANGUN INDONESIA MELALUI DUNIA PENDIDIKAN DENGAN PEMBELAJARAN DARING YANG KREATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

Merdeka!,.....Merdeka!,.....Dirgahayulah Indonesiaku!,...Dirgahayulah Negeriku!...Indonesia Maju!...

Tujuh puluh lima  tahun sudah Indonesia negaraku  merdeka.Banyak perkembangan dan kemajuan yang terjadi dalam mengisi kemerdekaan tersebut. Tentu, dibalik semua itu terjadi dan ada, oleh karena berkat adanya kemajuan pendidikan.Walaupun saat ini, dengan adanya Pandemi Covid 19 yang melanda Indonesia,bahkan dunia, tetapi itu tidak membuat kita untuk pantang menyerah khususnya dalam bidang pendidikan. Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pun menyatakan bahwa wabah virus berdampak terhadap pendidikan.Di seluruh dunia, hampir 300 juta peserta didik tidak peduli sekolahnya dan terancam hak-hak pendidikan mereka di masa depan.

Di Indonesia sendiri merasakan dampaknya. Kementrian Pendidikan Kebudayaan (Kemendikbud) kembali menegaskan bagi kalangan pendidik yang saat ini masih memberikan pelajaran secara daring harus memperhatikan pedoman belajar dari rumah (BDR), yang berdasarkan Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 Tentang " Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah (BDR) dalam masa pandemi ini.Berdasarkan Surat Edaran (SE) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nomor 4 Tahun 2020 Tentang " Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa darurat Penyebaran Covid 19,yang bertujuan memastikan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan layanan pendidikan selama pandemi ini, melindungi warga satuan pendidikan dari dampak buruk Covid 19,mencegah penyebaran dan penularan di satuan pendidikan serta memastikan pemenuhan psikososial bagi pendidik, siswa, dan orang tua/wali.Melalui kebijakan tersebut, maka diperkenankan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dalam jaringan (daring),dengan menggunakan gawai atau laptop dengan menggunakan aplikasi pembelajaran daring atau beberapa portal.

Sekalipun merupakan sebuah tantangan bagi pendidik, seluruh guru di tanah air, tetapi itu boleh dikategorikan juga sebuah tuntutan. Betapa tidak, karena bila tidak segera dilakukan maka kita akan ketinggalan.Jadi, mau tidak mau harus diupayakan oleh tendik dan para orang tua/wali.Bagaimana caranya? 

 Pembelajaran  Daring merupakan solusi yang perlu di desain dan dilaksanakan oleh guru dengan memaksimalkan media daring.Guru dapat melaksanakan pembelajaran menggunakan metode E-Learning, yaitu memanfaatkan Teknologi Informasi (IT) dan komunikasi.Sistem pembelajaran melalui perangkat komputer (PC) atau laptop yang terhubung dengan internet.Guru pun bisa melakukan pembelajaran bersama melalui WhatSapp (WA), Messanger, Telegram,, aplikasi ZOOM, Geogle Class Room,atau media sosial lainnya. Dalam proses pembelajaran sekalipun dilaksanakan dari /di rumah,tetapi siswa yang belajar harus menggunakan baju sekolah layaknya belajar di sekolah. Inilah seni dan uniknya.Lucunya, kalau  kita saatnya pembelajaran di mulai atau disapa lewat Grup WA banyak yang meresponnya. Bahkan sudah ada yang mengatakan keadaannya," Saya belum sarapan,ada yang memang sudah siaga, Hadir Bu...salam Sehat.dsb. Ini Menambah keakraban kita dengan anak-anak didik kita.

Saat inilah guru dituntut untuk mampu menggunakan IT yang selanjutnya diimplementasikan dalam proses belajar. Inilah tantangan yang harus dialami oleh guru. namun bila disertai dengan kemauan yang kuat, dan motivasi untuk mau berinovasi maka, pelan tapi pasti guru akan terbiasa menggunakan IT dalam proses pembelajaran. Terus terang saya sebagai guru belum lancar tentang penggunakan IT. Tetapi berkat adanya Grup Menulis bersama PGRI di bawah bimbingan guru-guru yang hebat se Indonesia, saya bisa walaupun baru sedikit-sedikit. Terima kasih kepada OMJay, Ibu Yang cantik Ibu Sri dan Pak Brian dan Guru yang hebat yang sudah berkolabarasi dalam pembelajaran di Rumah selama ini .Berkat beliau -beliau saya bisa menulis di.  blog ini Bahkan, suatu saat bila tidak menggunakan lagi, maka akan menjadi merasa ada yang kurang.  Pembelajarannya akan menjadi  efektif dengan IT. Selain itu, guru dapat memberikan tugas terukur namun tetap memastikan bahwa setiap hari siswa dengan penuh semangat untuk mengikuti proses pembeajaran.Masih banyak inovasi lain yang ditempuh guru untuk memastikan pembelajaran tetap berjalan dengan baik dan peserta didik atau siswa mendapatkan ilmu sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Adapun suka duka atau seninya belajar daring pasti ada. Banyak keuntungan dan tentu ada juga kekurangan dari proses Pembelajaran Dari Rumah (BDR). Adapun kelebihannya antara lain:

  1. Pembiasaan setiap hari. Kegiatan yang selama ini agak jarang dilakukan secara bersama-sama      seperti kebiasaan makan bersama, beribadah bersama, dan lain-lain.
  2. Belajar Kecakapan Hidup. Guru memberi tugas di rumah berupa pembelajaran kecakapan hidup misalnya, memasak. Jadi  semua alat dan bahan sudah tersedia di rumah tidak perlu keluar untuk atau membawa alat dan bahan tersebut seandainya dilakukan di sekolah.
  3. Sentuhan Agama dan Seni. Mengajarkan nilai-nilai keagamaan dan seni kepada anak didik bisa dilakukan oleh guru ,bisa juga oleh orang tuanya. Kegiatan tersebut didokumentasika atau di foto untuk diteruskan kepada gurunya.Sehingga dari proses tersebut tetap melibatkan guru dan berkolaborasi dengan orang tua yang mungkin selama ini tidak pernah memperhatikan hal tersebut. Dalam arti orang tua membiarkan anaknya belajar sendiri selama ini.
  4. Menyadarkan orang tua siswa betapa pentingnya keterlibatan mereka dalam mengajar,mendidik membimbing anak-anak. Selama ini yang terjadi paham mereka itu, mengajar  hanya tugas guru di sekolah. Sehingga terkadang terjadi ada kalau ada apa-apa hanya guru yang di salahkan. Dengan adanya pembelajaran daring ini mereka boleh menyadari bahwa keterlibatan mereka itu sangat penting, Bahkan mereka mengangap daring ini membuat mereka darting (darah Tinggi). Itulah seninya. he...he...

Sejauh ini, penerapan pembelajaran yang daring   masih terkendala  banyak hal, baik dari kompetensi guru, orang tua serta infra struktur. Masih banyak orang tua yang belum mempunyai gawai ,sehingga mereka kesulitan, terutama yang di pelosok-pelosok. Adapun kalau ada yang mempunyai gawai,pun terkendala di akses jaringan internet. Pun juga ada yang terkendala di pembelian kuota atau data. Namun demikian, masih banyak cara yang ditempuh guru agar peserta didik tetap mendapatan haknya.

Membangun pendidikan di masa Covid 19  adalah suatu era baru atau new normal pendidikan. yang harus kita taklukan bersama.Peran orang tua sangat diharapkan.  Sehingga inovasi pembelajaran tetap fleksibel dengan kemampuan peserta didik.dan letak geografis tempat tinggal peserta didik. Dengan berbagai inovasi pembelajaran ini guru tetap semangat menerapkan pembelajaran yang berani. Yang penting jalani dengan kesenangan dan berikan yang terbaik bagi peserta didik.Mungkin tidak sempurna tetapi yang penting ada upaya dan usaha untuk tetap mencerdaskan anak bangsa. Maka tidak salahlah kalau guru di gelari " Pahlawan Pencetak Insan Cendekia ' 

Hidup Guru...Hidup PGRI..Bersama PGRI kita Maju. 

Merdeka!...Merdeka! ... Merdeka Belajar!...Ayo Tetap Semangat Belajar Walau di Tengah Pandemi covid 19....

Jangan Menyerah Pantang Mundur.......

Majukan Pendidikan.......Majukan Indonesia .....Cerdaskan Anak Bangsa





Penulis   :

Yuliana Ruru Katindo,S.Pd.

SMP Negeri 2 Sopai / Toraja Utara/Sul Sel.

        


Minggu, 09 Agustus 2020

PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI

 CERITA PEMBELAJARAN MASA PANDEMI

August, 10, 2020


Pembelajaran daring dan luring sudah hampir berlangsung  kira -kira satu bulan lebih dalam tahun ajaran baru 2020/2021 di SMP Negeri 2 Sopai Toraja Utara,Sul-Sel berjalan dengan lancar.Semua guru dan siswa menjalani dan masing-masing menyesuaikan sesuai dengan akses yang bisa diikuti. Artinya bagi siswa yang dijangkau jaringan, dan mempunyai gadget boleh belajar daring,tetapi yang belum bisa dijangkau jaringan dan tidak mempunyai gadget boleh satu kali datang di sekolah dalam satu minggu untuk mengambil tugas-tugas untuk dikerjakan secara luring. 

Hari ini, tepatnya 10 Agustus 2020 sesuai kebijakan daerah Toraja Utara, lewat Dinas Pendidikan sudah menerapkan dengan pelan-pelan  proses tatap muka,bagi siswa SMA,SMK  dan SMP. Anak-anak di bagi 2 kelompok perkelas masing-masing datang tiga hari di sekolah. Jadi kalau jumlahnya 32 siswa maka yang datang di sesi pertama (Senin,Selasa,Rabu) sebayak 16 siswa.Yang selebihnya datang di tiga hari berikutnya.

Hari ini, siswa yang hadir merasa senang, betapa tidak karena selama ini mereka juga sudah bosan belajar di rumah. Sebenarnya ada kerinduan mereka untuk tetap belajar seperti biasa di sekolah.  

Jadi , hari ini mereka bak ayam yang selama ini dikurung dalam kurungan, sehingga pas dilepaskan maka hatinya senang. Mana lagi mereka sempat bertemu langsung dengan teman-temannya dan gurunya.


Mereka saling melepas rindu dengan teman dan gurunya sampai sampai mereka tidak sadar bahwa

komunikasi dan gerak kita masih   dibatasi. He...He.. Anak-anakku sadar ndak....kita boleh saling tegur tetapi jangan sampai berpelukan dan salaman ya????....Ingat Protokol kesehatan. Mereka baru sadar ...

eh..ternyata masih ada batasan di antara kita. Sosialisasi protokol kesehatan secara umum dan khususnya di area sekolah. Di area sekolah anak-anak harus memakai masker, mencuci tangan dengan pakai sabun, pada air yang mengalir serta ada test suhu tubuh dengan menggunakan thermogun, serta perlengkapan lain yang di sediakan sekolah.

Proses tatap muka per mata pelajaran maksimal 30 menit. Hari ini pula siswa diberikan surat pernyataan untuk disampaikan kepada orang tua/wali tentang persetujuan apakah setuju belajar di sekolah atau mereka lebih cenderung untuk tetap belajar di rumah.

Hasil evaluasi akan di adakan bulan september 2020. Pada saat evaluasi sekolah akan mengundang keterwakilan orang tua untuk memberikan evalusitif  ketika belajar di rumah dan setelah diadakan uji coba tatap muka. Hasilnya akan dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kabupaten Toraja Utara Sulawesi Selatan untuk mendapatkan tindak lanjut berupa izin pembelajaran di sekolah bila kebijakan itu dianggap layak dan tepat.

Sebenarnya, para orang tua lebih banyak yang mendukung kebijakan pemerintah untuk belajar di sekolah,oleh karena mereka kewalahan dalam pembelian kuota atau data.Mereka rasanya lebih nyaman sebagai orang tua bila anaknya berada di sekolah belajar walau masa pandemi ini.Dalam era new normal ini yang penting sekolah menerapkan protokol kesehatan yang baik.

Akhirnya, sebelum mereka pulang ke rumah tetap diingatkan agar orang tua mereka memberi contoh untuk selalu memakai masker, Dan berkolaborasi dan kolektif dengan pihak sekolah untuk sama sama tetap menghimbau dan mendampingi anak-anak belajar baik di rumah pun di sekolah.

Harapan kita bersama mudah-mudahan periset segera menemukan antivirus ini. Dengan antivirus Corona (Covid 19) ini  akan  ada upaya imunisasi massal, yang akan menolong agar ada kekebalan tubuh terhadap penyakit ini...

Sopai, 10  Agustus 2020


Salam Sehat, Jaga Imun   

 Salam Literasi


Yuliana Katindo

 

Minggu, 26 Juli 2020

Penasaran

Minggu, 26 Juli 2020

Tak ku sangka.. Sekitar pukul 07.30.WITA Tiba tiba - tiba  hpku berdering.. Langsung aja aku angkat.. Eh ternyata telpon dari NJE.. katanya.. ada paket dari Solo.. Aduh betapa senangnya hatiku.. Itulah paket kiriman Pak Brian. Hatiku penasaran mau menerima dan membaca tulisanku dalam sebuah buku. Serasa aku bermimpi bisa menulis bersama-sama dengan guru-guru hebat seluruh Indonesia. Ini adalah tulisan yang kedua setelah tulisan bersama Ibu Kanjeng. Wow..  aku sangat bersyukur boleh bergabung dengan Grup menulis asuhan OMJAY dan PGRI. Terima kasih OMJay, Ibu Sri, Pak Brian sukses selalu

Hidup PGRI.. 
HIDUP GURU. JAYALAH! 

Yuliana Katindo. 
Toraja Utara/ Sul-Sel

Rabu, 22 Juli 2020

KEPINGIN ....JURUS MENULIS SUKSES ???



KEPINGIN.... JURUS  MENULIS SUKSES???
                                          TOJTRP
(TEMA,OUTLINE,JADWAL,TULIS,REVISI, PENERBIT)
Resume Kuliah Menulis Online Pertemuan ke-22

 T O J T R P Jurus Menulis Sukses” 

Hari                 : Senin,  20 Juli 2020
Pukul               : 19.00  s/d 21.00 WIB
Pemateri          : Akbar  Zainudin

Materi              : Langkah-langkah Menulis Buku


                                                    AKBAR ZAINUDDIN
Perkuliahan malam ini menghadirkan sosok penulis motivator. Beliau adalah Akbar Zainudin seorang penulis buku motivasi Man Jadda Wajada. Materi yang disampaikan mengenai langkah-langkah menulis buku. Secara detail penyampain materi  dapat dilihat di https://tigabelase.wordpress.com/2020/07/05/dasar-menulis-akademikhttps://youtu.be/ZjPv5HWr6L0 dan https://youtu.be/-7E7q4I4-vU
Bagaimanakah  seorang Akbar Zainudin  berproses dengan 13 karya bukunya? Inilah langkah-langkah beliau dalam menulis buku yang disingkat menjadi TOJTRP (Tema, Outline, Jadwal, Tulis, Revisi, Penerbit)
1.      Tema
Tema adalah gambaran benang merah dari keseluruhan cerita. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.
Berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar kita dikenal ahli dalam tema tersebut. Orang tidak kebingungan dengan keahlian kita.
2.      Outline
Outline atau daftar isi berguna untuk:1) arah tulisan, 2) bisa buat jadwal dan target, 3) menghindari "ngeblank" pada saat menulis, dan 4) agar bukunya selesai.
Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya.
Bukunya akan selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus adalah ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline.
Cara mengembangkan daftar isi (outline). Untuk buku non fiksi, gunakan prinsip dasar 5W dan 1H. What, ini terkait pengertian, definisi, pembagian, jenis-jenis, dan sebagainya. Why, ini adalah tentang alasan (mengapa) buku ini ditulis, tujuannya apa dan manaatnya apa.  How,  ini berbicara tentang bagaimana, tips and trick, strategi, langkah-langkah, dan sebagainya. where dan when bisa tidak digunakan.
Contoh.
Tema: Santri dan Menulis
What
1)      Santri dan keterampilan menulis.
2)      Keterampilan apa saja yang dibutuhkan agar bisa menulis.
3)      Para ulama dan karya mereka dari masa lampau.
4)      dan seterusnya.
Why
1)      Mengapa Santri Harus Menulis?
2)      Tujuan Menulis.
3)      Tantangan Mengapa Santri Harus Bisa Menulis.
4)      dan seterusnya.
How
1)      Bagaimana cara menulis?
2)      Bagaimana membangun disiplin menulis?
3)      Tips and Tricks Menjadi Penulis.
4)      dan seterusnya.
Who
1)      Siapa saja tokoh-tokohnya
2)      Tentukan tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita. Misalnya, ayah, ibu, teman, guru, dan sebagainya.
3)      Gunakan karakter, gambarkan profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing. Plot atau Alur Cerita.
4)      Gambarkan alur cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana akan membangun cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya. Terus ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.
Membuat outline ini bisa langsung dituliskan outlinenya atau bisa dengan beberapa alat bantu. Biasanya saya menggunakan mindmap untuk membantu membuat daftar isi.
Membuat outline bukan suatu kewajiban, tetapi outline ini penting agar tulisan tidak lepas dari relnya dan dapat dubuat jadwal agar buku cepat selesai

Apakah wajib? Tidak harus. Tetapi kalau saya pribadi, ini harus ada. Biar ada rel ke mana tulisan kita, biar selalu ada arah kalau kita menemui jalan buntu, dan ini yang paling penting; bisa membuat jadwal agar buku cepat selesai.
Contoh outline  buku "Man Jadda Wajada" yang  menggunakan konsep dasar 5W dan 1H.  bertemakan motivasi umum, motivasi hidup.


Biasanya dimulai dengan why.
1)      Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.
2)      Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.
3)      Apa tujuan hidup seseorang?
4)      Mengapa orang harus berubah?
5)      Darimana perubahan itu bisa dimulai?
6)      Apa saja yang harus diubah?
What
1)          Apa itu sukses?
2)          Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?
3)          Potensi diri, kelebihan dan kekurangan.
4)          Memahami bahwa sukses itu bisa kita dapatkan.
How
Ini tentang bagaimana, strategi, langkah-langkah, tips & Trick, dan juga action.
1)      Bagaimana bermimpi besar.
2)      Bagaimana membuat rencana (action plan).
3)      Bagaimana berani memulai.
4)      Menjadi kreatif.
5)      Membangun momentum berubah.
6)      Kapan harus memulai?

Bedah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren".



Target buku ini adalah para santri, umum SMP dan SMA. Karena itu, buku ini harus sederhana, ringan, bisa dibaca oleh pembaca dalam rentang umur tersebut, dan tetap bobot isinya tinggi. Diuraikan berdasarkan what,why, dan how.
a.       Apa itu sukses.
b.      Apakah bisa anak pesantren itu sukses?
c.       Kisah-kisah sukses alumni pesantren.
d.      Sukses itu apa menurut pesantren?
e.       Bagaimana caranya agar kita sukses?
f.       Apa yang harus kita lakukan mulai dari sekarang?
Dari poin-poin itu dijabarkan lebih detail lagi menjadi daftar isi yang cukup lengkap. Daftar isi ini lalu dituliskan satu per satu, maka jadilah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren". Buku ini sudah terjual lebih dari 25.000 eksemplar di seluruh Indonesia      
Rahasia Akbar Zainudin menjadi penulis sukses terangkum lengkap dalam buku ini. Semua pertanyaan dan keingintahuan tentang dunia penulisan, perbukuan, dan penerbitan dijawab secara lengkap dan jelas di buku ini. Jika Anda serius mempraktikkan isi buku ini, dijamin Anda akan menjadi penulis sukses hanya dalam 180 hari!

Buku ini khusus bagi para calon penulis dan para penulis. Disarankan, highly recommended Anda membeli, mempelajari dan mempraktikkan apa yang ada dalam buku ini. Biar lebih serius dalam belajar menulisnya. Simak beberapa testimony di bawah ini.

"Judul buku ini sangat tepat karena semangat Iqra’! (Bacalah!) sebaiknya diikuti dengan Uktub! (Tulislah!). Bacalah buku senior saya di Gontor ini, untuk belajar kiat-kiat menulis, dari proses menangkap ide sampai menerbitkan buku yang bagus dan laris"
(Ahmad Fuadi, Penulis Novel Best Seller Negeri 5 Menara)

"Para penulis adalah orang-orang terpilih yang memiliki visi jauh melampaui zamannya. Jika Anda ingin menjadi orang seperti itu, bacalah buku ini!"
Ahmad Gaus, Dosen Bahasa dan Budaya Swiss German University

"Andai dari dulu buku ini sudah ada, mungkin perjalanan saya menjadi penulis bisa lebih mudah. Uktub! Menulislah sekarang juga!"
Ollie, CMO & Co-Founder NulisBuku.com

"Cukuplah bagi seseorang membaca buku ini untuk mewujudkan keinginannya menjadi penulis buku atau memiliki penerbit buku".
M. Abdul Ghoffar, Pemilik Penerbit Al-Mahira

"Melalui bukunya ini, Akbar Zainudin menunjuk-kan bukti betapa menulis adalah pekerjaan yang mudah dan menyenangkan"
Nashrulloh ZM Zarkasyi, Guru Bahasa Indonesia di Pondok Modern Gontor

3.      Jadwal
Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara nyata. Misalnya satu tulisan jadwalnya seminggu selesai, maka harus selesai dalam waktu seminggu. Dengan demikian, dalam waktu 30 minggu  tulisan akan akan selesai  Dengan kita membuat jadwal, maka akan memudahkan kita untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisan kita.
Cara Membuat Jadwal
Ø  Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan.
Ø  Isi Nomer.
Ø  Isi Judul Artikel.
Ø  Perkirakan berapa lama (berapa hari) artikel akan ditulis
Ø  Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini.
Ø  Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.
Jadwal menulis ini menentukan. Kalau ada jadwal, kita bisa mengacu pada jadwal tersebut dan bisa mendisiplinkan diri sendiri.

4.      Tuliskan
Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna. Tulis sesuai tema dan jadwal yang sudah ditentukan. Disiplin diri agar tulisan selesai sesuai target yang sudah ditentukan.

5.      Revisi
Revisilah tulisan jika semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Jika kurang sedikit, tidak apa-apa. Tahap pertama adalah menyelesaikan semua draft buku. Tahap kedua, baru revisi.
Apa saja yang direvisi?
Ø  Data dan informasi yang kurang.
Ø  Tata Bahasa
Ø  Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
Ø  Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.

6.      Penerbit
 Apa yang menjadi pertimbangan penerbit?
1)      Apakah bukunya laku atau tidak? Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Apakah pembaca butuh buku kita? Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh? Buku kita menjawab kebutuhan apa? Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis kita mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.
2)   Apakah yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.
3)    Apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? Harus punya jawabannya. Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangun Komunitas, Dan Sebagainya. Apakah perlu membayar kepada penerbit?

Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang royalti. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual. Cara mengirimkan naskah yakni naskah harus sudah jadi. Kemudian diprint, lalu  dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau flash disk. Kabar diterima atau tidak sekitar 3 bulan.

Dari sesi tanya jawab diperoleh keterangan bahwa:
1)   Buku motivasi biasanya terdapat teori, cerita inspirasi, dan simpulan. Penglama pribadi  sekitar 30-60 persen. Dalam novel bisa jadi 80 persen dari kisah sendiri.
2)      Jadwal menulis buku sesuaikan dengan kemampuan kita,jangan dipaksakan.
3)      Pilihlah tema yang kita kuasai dah senangi
4)      Agar konsisten dan tidak kehabisan ide : banyak baca buku, latihan menulis setiap hari. Jadwalkan setiap hari menulis 15 menit saja. Disiplin. Nanti akan terlatih untuk bisa menuliskan berbagai ide secara baik, ikut seminar dan pelatihan. ,upload tulisan di blog dan medsos., punya mentor menulis.
5)      Tidak ada kegiatan yang langsung berkaitan dengan kemampuan mempertahankan otak kita selain membaca dan menulis.
6)      Menulis adalah tentang kebahagiaan. Kalau kita tumpahkan semuanya dalam tulisan, indah sekali hidup ini.
7)      Menulis buku itu warisan terbaik kita. Di situ kita bisa cerita apa saja. Harapan kita, "unek-unek" perasaan kita. Bebas saja menulisnya.
8)      Menulis adalah tentang berbagi kebaikan. Jika kebaikan itu bisa dibagi, terus menerus dibaca orang, kebaikan itu akan terus menjadi pahala, bahkan kalau nanti kita sudah tiada.
9)      Menulis itu membuat kita lebih sehat. Kita setiap hari bangun dengan semangat baru, ada target baru yang harus kita selesaikan. Apalagi yang menyenangkan hidup kita selain bersemangat setiap hari?
10)  Tidak ada kata terlambat dalam menulis.
11)  Biasanya dalam proses penulisan, memang ada penambahan atau pengurangan dari outline yang sudah ada. Tidak masalah, outline tidak kaku, fleksibel. Bisa ditambah atau dikurangi. Yang paling penting adalah tidak melenceng dari tema. Biasanya ada penambahan karena pada saat menulis kita punya ide-ide baru yang belum terpikir sebelumnya.
12)  Jangan sakit hati kalau naskah ditolah, jadikan evaluasi.
13)  Menulis itu tentang kenyamanan dan kenikmatan. Menulis itu mesti kita nikmati agar bisa membahagiakan.
14)  Menulislah sebebasmu. Jangan dibatasi. Apa saja.
15)  Untuk menulis di surat kabar, faktor utama adalah kekinian. Opini mesti menyangkut hal-hal yang sedang menjadi bahan pembicaraan. Selain itu, pemikiran dan tanggapan kita sebagai penulis juga harus menonjol.
16)   Berhenri mengucapkan bahwa kita penulis pemula, yakin bahwa kita bisa menulis, hilangkan rasa takut dan khawatir.
17)  Menulis itu lebih banyak mengenai sikap mentalL dibandingkan dengan keterampilan. Bukan pinternya, tetapi mau atau tidak.
18)  Menulis itu lebih banyak tentang kemauan, tekad, disiplin, pantang menyerah, dan terus belajar. Tanpa itu semua, kita tidak akan pernah bisa menjadi penulis.

Berdasarkan paparan materi dan tanya jawab di atas, dapat ditarik simpulan bahwa menulis adalah suatu keterampilan yang diperoleh dari hasil latihan secara terus menerus. Gunakan prinsip TOJTRP (Tema, Outline, Jadwal, Tulis, Revisi, Penerbit). Gunakan rumus 5W+ 1H untuk tulisan fiksi. Kuncinya semakin banyak berlatih, tulisan kita akan semakin baik. Mulai dengan tekad dan niat yang kuat untuk memperbaiki nasib dan hidup kita, serta untuk bermanfaat bagi orang banyak. Ikuti dengan membuat outline dan jadwal menulis, lalu konsisten menulis setiap hari.

Demikianlah, resume kuliah online malam ini. Salam Literasi.

                              Semoga bermanfaat. Salam literasi!



                                                        SEMOGA BERMANFAAT 
                                                              SALAM LITERASI



  TUNGGU APA LAGI ????    MUMPUNG GRATIS !!!!! AYO… …..IKUT   UKBI ….        UKBI adalah Uji Kemahiran Berbahasa Indonesia. Banyak ora...

ion